Jumat, 18 Juni 2010

NOT SO PERFECT

Kalo laper ya obatnya makan. Maka meluncurlah aku ke sebuah warung makan top rasa dan harga....juga porsinya (:D) di area stadion kridosono, Yogyakarta. Berhubung lagi jam makan siang maka tak mengherankan jika warung ini sesak oleh pengunjung dari berbagai kalangan; Ibu-ibu kantoran, orang tua yang baru saja menjemput anak mereka dari sekolah sampai anak-anak muda beragam gaya dan rupa. Makanannya emang enak si...ada nasi goreng...menu mi, fuyunghai..dan yang segar-segar macam capcay. Biasanya aku sih mesan tami capcay...perpaduan antara mi yang digoreng renyah plus capcay...dijamin makyus dan kenyang deh. Tapi hari ini aku tergoda untuk memesan menu yang berbeda. Penasaran aja mie kuah yang banyak dipesan pelanggan di sini...sepertinya enaaakkk (ngiler mode).

Untungnya hari ini aku cuma sendiri, jadi nggak kesulitan nyari tempat duduk..alias bisa nyempil sana-sini, hehe... Tak beberapa lama kemudian pesananku datang..dan ahai...emang enyaak enyak enyaaak... Sambil makan aku terus menggitarkan pandangan ke segala penjuru arah  melihat riuh rendahnya kelakuan orang-orang disekitarku. Tiga mas-mas yang duduk disampingku lagi baru saja berhasil membuat si pelayan menunjukkan tampang masam karena ia salah membawa pesanan mereka sementara sekelompok ini-ibu di depanku tak bisa menyembunyikan ekpresi lapar di wajah mereka..minumannya sudah tandas setengahnya...tarikan nafas dalam-dalam tak hentinya-hentinya dilakukan...berusaha menenangkan perut yang semakin keroncongan sembari meratapi makanan yang lalu lalang tak kungjung menghampiri meja mereka (wekekekek....sungguh intepretasi yang lebai). Sabar yang ibu-ibu!

Tak berapa lama kemudian datang segerombolan ibu-ibu lain bersama anak-anak mereka yang masih berseragam sekolah. Namun belum ada tempat duduk yang disediakan belum mencukupi sehingga beberapa di antaranya masih harus berdiri. Akhirnya ada seorang ibu yang berinisiatif menghampiri 3 mas-mas disampingku tadi. Dengan logat indonesia melayu ibu-ibu menanyakan kursi kosong di meja mereka. Setelahanya aku tak lagi begitu memperhatikan, asik dengan hidangan yang ada di depanku. Tak berapa lama kemudian si ibu itu mendatangi ibu-ibu yang bermuka lapar tadi (thanks God..mereka dah mulai makan)..sama seperti tadi dengan logat khas dan suara cukup keras ibu itu menanyakan kursi kosong yang ada di sana. Lalu ia bergereliya lagi dari satu meja ke meja lain sehingga menarik perhatian pengunjung yang lain. Mas-mas di sampingku sampai menunjuk temannya dan berkata dengan nada menirukan ibu itu, "yang ini lag dipake nggak ya?"...hihihi... Akhirnya si Ibu kembali ke meja ibu-ibu-yang-tadi-berwajah-kelaperan-tapi-sekarang-sudah mau-kenyang- (IIYTBKTSSMK) untuk menanyakan kursi lain yang ada di sana. IIYTBKTSSMK tak mampu menahan tawa mereka sambil melirik ibu itu. Kulihat ibu tu mengecek apakah semua rombongannya sudah mendapatkan tempat duduk..sementara sesama ibu-ibu yang ada dirombongan itu hanya duduk manis sambil mengobrol. Selesai soal perkursian, ibu tadi kembali mengambil komando mengecek pesanan untuk semua orang. Ia berteriak dari ujung ke ujung memeriksa apakah semua sudah memesan..tak segan ia mendatangi area dapur untuk menanyakan apakah pesanan mereka sudah mulai dimasak. Sementara ibu-ibu yang serombongan masih duduk manis, tak mau berepot repot membantu si ibu. Senyum terkembang di setiap wajah mereka yang berias sempurna sementara si ibu tadi mengeluarkan tisu dari tas untuk mengelap keringat di wajahnya.

Ada dua jenis orang di dunia ini. Mereka yang selalu bisa tampil sempurna di mata semua orang dan mereka yang tak pintar menjaga imeg dirinya. Banyak pasti yang ingin menjadi yang pertama tapi mereka hanya orang-orang kurang cerdas untuk mempertimbangkan bahwa pilihan kedua lebih bijaksana.
Sorimayori jika nyerempet-nyerempet gender nih..tapi fenomena ini sering kali kujumpai di kalangan perempuan,,mau yang masih sekolah..kuliah..kerja..ibu-ibu..ada aja tipe-tipe yang kayak gini. Perempuan tipe pertama adalah yang paling anteng di kelompoknya. Kalau yang lain ngakak dia hanya mengeluarkan senyum tipis manis, kalau yang lainnya cuek ma laki-laki dia hanya sanggup mencuri-curi pandangan dengan malu-malu, sikapnya selalu dijaga begitu pula tutur katanya..halus..mulus (kulit kalee). Sementara perempuan tipe kedua, kalau makan tak jarang berlepotan kemana-mana, ketawa pun harus ditutup karena suaranya yang membahana...nongkrong di warungpun nggak segan-segan minta traktir teman sebelahnya. Kalau ditanya ke lelaki tentu perempuan pertama lah yang jadi pujaan kalau perempuan yang ditanya sepertinya perempuan pertama pulalah yang jadi pribadi impian mereka...

Perempuan tiper pertama memang tampak sempurna tapi ia selalu membutuhkan teman untuk menutupi kekurangannya. Ia membutuhkan teman yang bisa tertawa lebih keras darinya juga mereka yang mampu melotot dan berteriak membela kepentingan dirinya sementara ia akan diam di belakang...menampakkan wajah yang mampu menumbuhkan simpati. Jika sendiri...bisa jadi ia tak kan mamp berbuat apa-apa..terlalu sibuk menjaga topengnya agar tak tersingkap khalayak ramai...bahwa ia bukan siapa-siapa.
Perempuan kedua, mungkin tak selalu sedap di pandang mata. Tapi ingatlah kisah ibu tadi..ia mampu membuat seluruh anggota rombongan merasa nyaman dan tercukupi meski pandangan meremehkan dan tertawaan harus siap ia terima. Yang dimiliki hanyalah keberanian...kesetiaan..dan ketulusan.


Bagi para perempuan, kuyakin mereka akan memikirkan ulang tentang ini. Kalau yang laki-laki...yah namanya juga laki-laki, kalo nggak benar-benar yang otaknya di kepala, apa yang terlihat segar di mata itulah yang tetap dipilih (no offense guys:p)

Tidak ada komentar: