Rabu, 03 November 2010
Lagi...Tentang Mereka di Merapi
Selasa, 02 November 2010
Saya dan Orang Lain
Kamis, 29 Juli 2010
DIARY
Kamis, 24 Juni 2010
Pasti Pas (?)
Sabtu, 19 Juni 2010
SUNATAN DIMAS DAN KISAHNYA
Aku | :" Gimana dek sunatnya? Sakit nggak? |
Dimas | : Sakit banget, hooo (ciri khasnya ni kalo lagi sebel ada seruan "hoo" setiap dia ngomong). Bohong tu semua, hoo." |
Aku | :"Hahah...mang kata siapa nggak sakit?" |
Dimas | : (tak lepas pandangannya dari layar tipi) " Tuh kata Bapak, pakde juga, hoo" |
Aku | :"Hahahah...lhah nangis nggak pas disunat?" |
Dimas | : "Engga! Hoo." |
Aku | :" Ditanya-tanyain gitu nggak ma bapak yang sunatnya? (Dulu kakakku si digituin...pas lagi mikirin jawaban langsung main potong aja deh) |
Dimas | :"Iya! Ngapain tu bapaknya nanya-nanya...mau nyunat aja..sok ngobrol-ngobrol!" |
Aku | : Wakakakkk" |
Jumat, 18 Juni 2010
NOT SO PERFECT
JERMAN #1: KEBERANGKATAN
Sabtu, 12 Juni 2010
T.T
Kamis, 04 Februari 2010
Orang-orang Jogja itu Pergi ke Jakarta
Rabu, 27 Januari 2010
Ternyata Kamu Benar-Benar Menyebalkan Ya!
Hufh...lagi-lagi kata-kata memuakkan itu yang keluar
Aku sudah tau..aku sudah memikirkan itu...
Tapi mana aksimu?
Kosong!
Nol!
Hei! Waktu semakin menipis nih!
Tapi kamu malah sibuk dengan kegiatanmu sendiri!
Aduh ada rapat ini nih...
Harus bantu dosen di sana nih...
Kamu kira aku bakal kagum melihatmu begitu?
Atau tak jenuhnya memaklumi segala alasanmu itu??
Hei! Semua orang juga punya hal lain yang harus dikerjakan.
Tapi mereka tak sok aksi seperti dirimu!
Kapan sih kamu akan menyadari ini...
Bahwa kamu tidak mampu mengerjakannya...
Bahwa kamu kewalahan untuk mengurusinya..
Bahwa kamu TIDAKLAH SELALU TAHU DAN SELALU DALAM KEADAAN SUDAH MEMIKIRKAN SEGALANYA...
Lalu jika kamu terlihat tak sempurna karenanya?
Itu lebih baik, karena itu berarti kamu siap untuk memperbaiki diri.
Berhenti memberikan segala alasan kosong itu!
Bahwa kamu punya gangguan psikologis yang sepatutnya dimaklumi...
Aku ingin tahu bagaiman seandainya kamu benar-benar mengalaminya
Bukan sekedar eforia mahasiswa bau kencur dengan istilah-istilah keren yang dipelajarainya di bangku kuliah....
Berhentilah mengambil kesempatan untk menjadi orang hebat dengan menyakiti orang-orang di sekelilingmu!
Tak ada rasa malukah menjadi maling usaha orang lain?
Berhentilah bersikap manja ke sekelilingmu!
Dengan lihainya kamu berbicara soal kerjasama tim, menjaga amanah, profesionalitas..,
Sangat indah, terdengar begitu puitis..
Tapi dalam dirimu??
Aku tak melihat sedikitpun itu...
Kecali semakin banyak bunga-bunga puitisasi yang tak ada artinya sama sekali.
Yes...u r damn good looking!
Tapi kok makin lama ya cuma itu satu-satunya hal bagus yang aku liat dari dirimu ya?
Dan dengan piawinya kamu menarik perhatian semua orang and finally being so loveable.
Menjadikannya sebagai senjata ampuh bagimu untuk terlihat begitu cemerlang di mata semua orang.
Sekali rasanya sudah cukup...
Tapi ternyata terlihat akan terjadi lagi untuk kedua kalinya
Beberapa bahkan mengatakan sudah berkali-kali mengalaminya...
Maunya sampai kapan???
Selasa, 19 Januari 2010
INBC...nice place guys...
Bakatku” untuk tersesat di setiap tempat ternyata bisa membawa berkah juga. Berawal dari janji untuk ketemuan dengan beberapa teman di American Corner dan dengan pede dan sotoy-nya aku tak bertanya di mana lokasi tepatnya. Akhirnya menerapkan sistem trial and eror aku masuk ke gedung sembarang sambil celingak-celinguk nyari penampakan yang mirip mereka. Eh lha kok liat-liat mbak-mbak yang lagi asyiknya duduk di sebuah ruangan yang desainnya lebih chic dibandingkan ruangan-ruangan di sekitarnya. Pengen coba-coba masuk tapi untung masih ingat misi besar buat bahas soal persiapan research (ceileehhh.....) akhirnya aku membalikkan langkah menemui seorang mas-mas dalam rangka bertanya di American Coner itu berada. Dan benar saja sodar-sodara seperti yang sudah diprediksikan sebelumnya akan salah gedung, harusnya masuk gedung sebelah. Benar-benar saja di gedung tetangga aku meliat teman-teman yang lagi empet-empetan duduk mengeliling meja bundar bersama pengunjung lain. Didorong oleh rasa keprihatinan dan menjalankan perintah agama untuk tidak memubadzirkan segala karunianya maka dengan semangat 45 lima aku usulkan ke mereka untuk pindah ke ruangan yang sooo chic tadi.
Eh ya bener-bener sodara-sodara, ruangan yang kemudian aku tahu bernama Indonesia Nation Building Corner (INBC)itu superduper pas buat kita ngerjain segala hal yang menuntut ketenangan dan kenyaman (jadi inget skripsi deh...:((). Udah ruangannya ber-AC, desainnya nasionalis ok punya (full merah-putih), ada wifi yang lumayan cepet lagi. So sisa hari itu si ruangan dah kayak kita booking aja buat ngerjain tugas kita, lepy connected ti wifi di mana-mana, kertas-kertas bertebaran di segala penjuru, dan manusia-manusianya tak ketinggalkanbergelatakan kalah berperang melawan kenyamanan yang disediakan ruangan itu.
Every library should be like this. Menawarkan suasana layaknya cafe yang penuh kesan cozy dan trendy tapi tentu saja dengan menu yang lebih menarik...ilmu pengetahuan.
Dan dalam hati aku bertekad...i will have someone like this in my house someday. Hihihi.....
“
Minggu, 17 Januari 2010
another inspirational moment
Setelah terkungkung cukup lama dengan segala aktivitas (dan sekarang pun masih, hoho) yang membuat hidup serasa monoton, automatic, dan robotik kayak mesik tik (mang iya??), akhirnya hari ini dapat kesempatan untuk menyegarkan kembali elemen-elemen spritualitas yang hampir-hampir keringkerontang. Sebuah kunjungan singkat bersama teman-teman seperjuangan ke sebuah yayasan difabel korban gempa rupanya jadi obat ampuh untuk menyembuhkan virus-virus hedonis dan penyakit umat sejagat alias ngeluhsiuskomplikasipamerius! Ngeluh punya seabrek kegiatan di mana-mana (padahal yang niatnya pamer seolah jadi orang penting), ngeluh dengan semua laporan yang harus dikerjakan (padahal ya mau pamer biar keliatanya pinter), ngeluh tentang orang yang nggak valid (pamer seolah yang paling valid sendiri), ngeluh kurang ini kurang itu, ngeluh nasib buruk yang saban hari datang, ngeluhin ujan, ngeluh soal panas, ampe ngeluhin ketidakadilan dunia (padahal ya bisa apa coba?!).....hufh....
Sempat bediri di puncak segunung keluhan yang tak ada habisnya, pertemuan dengan orang-orang sederhana namun luarbiasa membuatku malu sempat merasa berhak menumpuk segala keluhan itu bahkan memanfaatknnya demi mendapatkan segala macam toleransi. Aku pikir mereka lebih berhak mengeluh daripada aku, dan pasti terkadang mereka masih melakukannya, tapi kok ya masih ada segunung rasa syukur yang tersirat nyata di wajah mereka. Tidak terbayang jika harus kehilangan segala kesempatan di usia muda, kehilangan anak yang baru dirayakan kelahiran beberapa hari yang lalu, atau perasaan tak berdaya seorang ibu untuk merawat buah hatinya. Semangat, harapan, kebahagiaan, secercah impian di masa depan, semuanya hilang ketika mendapati kaki-kaki yang menjadi penopang hidup mereka saat ini lumpuh layu tak lagi terasa. Kalo saat ini mereka terlihat mampu kembali menjalani kehidupan dengan semestinya bukan karena mereka manusia-manusia sempurna yang bangkit dengan seketika. Tapi karena usaha menyemangati diri demi menjalani setiap detik dalam hidup, menghilangkan segala perasaan malu dan rendah diri...dan mungkin tak setiap hari mereka berhasil melakukannya. Namun justru perjuangan itulah yang menjadikan mereka insan-insan istimewa yang pernah hadir di dunia ini. Jadi inget sebuah quote simple but so memorable, "jika kita tidak bisa merubah kenyataan maka kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan kenyataan itu." Bahasa kerennya mungkin logis dan rasional, ke tingkat yang lebih atas kita akan menemukan kaitannya dengan ilmu tingkat tinggi...ikhlas. Kelapangan hati, kelegaan, dan melepaskan semua sebagai sebuah masalah lalu kemudian bergerak maju, itulah yang telah mereka tunjukkan padaku hari itu.
Tentu saja ada begitu banyak kisah tentang ribuan orang yang mampu bangkit dari keterpurukan hidupnya. Tak sedikit pula yang memiliki kisah hidup yang lebih hebat daripada yang kulihat pada mereka. Ini hanyalah cara sederhana untuk mengingatkan diri. Manusia adalah makhluk yang menciptakan segala macam istilah untuk menunjukkan tingkatan kecatatan dan ketidakmampuan mereka. Itu kita penuh dengan segala ketidaksempurnaan itu....lupa, khilaf, alpha, sombog, angkuh, egois. Setiap waktu kita perlu diingatkan...setiap waktu Tuhan harus "menjewer" kuping kita untuk mengingatkan. Terkadang lewat teguran keras karena kita terlampau bengal yang membuat manusia yang lemah seringkali membenciNya. Terkadang lewat sindiran halus yang membuat pipi ini penuh semburat merah malu...menunjukkan segelintir orang-orang sederhana di sekililing kita sambil menggemakan "suaraNya" diseluruh sanubari kita, "Lihatlah mereka dan lihatlah dirimu. Maka nikmat dariKu yang manakah yang kan kamu dustakan?"